Home » 2018 » Oktober

FTK UIN Raden Intan Akan Adakan Seminar Nasional dan Pelantikan IKA


Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung akan adakan Seminar Nasional dan pelantikan pengurus IKA Alumni. Acara dengan tema “Prospektif Alumni FTK dan Pondok Pesantren Menghadapi Revolusi Industri 4.0”. Acara ini akan digelar pada 8 November 2018 bertempat di GSG UIN Raden Intan.  Acara ini juga dtujukan kepada alumni pada semua jurusan di lingkungan FTK. Mengingat pentingnya acara ini, kepada seluruh alumni untuk dapat mendaftarkan diri melalui narahubung yang tertera pada pamflet tersebut. Terbatas untuk 50 peserta pada masing-masing jurusan.

Selengkapnya »

Mahasiswa Pendidikan Matematika ikuti Youcan Social Expedition ke Sulawesi Tenggara


Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Raden Intan Debi Pranata ikuti kegiatan Youcan Social Ecpedition ke Sulawesi. Debi panggilan akrabnya, yang merupakan mahasiswa angkatan tahun 2014, aktif dalam kegiatan ya g berskala nasional. Pungkasnya belajar tidak terbatas didalam kelas saja, belajar tidak sebatas di kampus/institusi kita berada saja, bahkan belajar juga tidak terbatas dari daerah tempat kita tinggal saja. Itu yang melatar belakangi saya mencoba memberanikan diri mendaftar pada program pengabdian masyarakat yang di selenggarakan oleh youth center to act for nation (Youcan) Indonesia. Ada dua pilihan lokasi pengabdian pada chapter ini, yakni pulau Labengki, sulawesi Tenggara, dan Sumbawa. Dan saya memilih yang pertama yaitu Labengki.  Instagram akhir-akhir ini menjadi media sosial yang paling banyak digandrungi masyarakat khususnya anak muda. Dari media sosial inilah saya mendapatkan informasi tentang kegiatan empowering ini. Pendaftaran dibuka kurang lebih selama satu bulan. Dari juni sampai juli. Proses apply tidak cukup sulit. Pendaftar hanya di suguhkan formulir online yang harus diisi. Setelah mengisikan data diri, pendaftar juga harus membuat essay singkat tentang motivasi mengikuti kegiatan, project yang akan dijalankan dilokasi pengabdian sesuai dengan divisi yang diambil, dan track record baik yang sesuai dengan divisi pengabdian ataupun prestasi-prestasi yang pernah dicapai. Pengumuman biasanya paling lambat akan dilakukan paling lambat 1 minggu kerja setelah submit.    Tiga hari setelah submit, tepat 1 juni 2018 saya mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) via email. Tidak hanya LoA saja, panitia juga mengirimkan lengkap informasi lanjutan dan proposal pencarian biaya program / donasi program.   Youcan Social Expedition (YSE) adalah salah satu kegiatan yang digagas oleh youth center to act for nation (YOUCAN) Indonesia. YOUCAN juga sering mengadakan kegiatan kepemudaan baik nasional maupun internasional dengan beragam jenis, ada yang self, partial, sampai fully funded. Dan program YSE yang baru saja saya ikuti adalah self funded. Tetapi walaupun self funded kita bisa mencari dana dari instansi ataupun sponsorship untuk membiayai program kita. Karena setiap institusi, juga perusahaan biasanya ada dana CSR untuk memfasilitasi putra putri terbaik negeri dalam rangka mengembangkan kapasitas hidupnya. Semakin cepat kita mendaftar maka semakin lama juga kita waktu kita untuk melakukan pencarian dana. Kalau saya kemarin punya waktu 3 bulan. Setelah menyebarkan proposal keberbagai perusahaan, dinas, dan kampus. Akhirnya ada dua instansi yang bersedia membiayai program saya. Yakni kampus UIN raden Intan Lampung dan Dinas Pariwisata provinsi Lampung. Dari kedua instansi tersebutlah saya bisa menjalankan program ini dengan baik.    Pembayaran bisa dilakukan dengan dua tahap. Setelah biaya penuh dibayarkan, panitia mengirimkan invoice melalui email dan memasukkan kedalam whatsapp  grup peserta YSE. Kemudian peserta dikerucutkan lagi kedalam grup divisi yang sudah dipilihnya saat mendaftar. Saya memilih divisi pendidikan. Didalam grup tersebut kami berdiskusi mengenai program yang akan dilaksanakan selama pengabdian.    15 Oktober 2018 seluruh peserta berkumpul dimasing-masing meeting poin, ada yang di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Dan saya memilih meeting poin di Jakarta karena jaraknya yang dekat dengan Lampung.    Perjalanan Jakarta – Kendari ditempuh kurang lebih selama 3 jam melalu jalur udara (tidak termasuk transit). Kemarin kami transit di makasar kurang lebih selama 6 jam, dan kami manfaatkan untuk mengeksplore kota makasar, mencicipi coto makasar dan pisang ijo, merasakan sejuknya angin pantai losari sembari memandang masjid seribu kubah yang belum rampung dibangun, juga ke Fort Rotterdam sebuah bangunan tua yang menjadi pusat perjuangan rakyat makasar jaman Belanda.  Setelah sampai dikendari, kami menuju pelabuhan menggunakan bus dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam. Perjalanan berikutnya ditempuh dengan kapal laut (lebih tepat disebut perahu karena ukurannya yang tidak terlalu besar), perjalanan kurang lebih memakan waktu 2,5 – 3 jam saat cuaca normal.    Sebanyak 50 pemuda dari berbagai daerah, dari Sumatera sampai tanah Papua. Pemuda dari berbagai latar belakang,  ada mahasiswa baru, dokter, bidan, guru,dll. Keramahan anak-anak suku baju desa Labengki menyambut kami yang mereka sebut para tamu dengan penuh suka cita. Kami dibuat kagum juga dengan keindahan alam yang disuguhkan pulau yang sekarang menjadi pariwisata baru di daerah sulawesi tenggara ini.    Divisi pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, selama 3 hari menjalankan program dengan penuh sukacita. Program yang dijalankan antaranya youth inspiration class, saung baca labengki, dokter kecil, bazar murah, beach clean up, penyuluhan marketing digital, dll.    21 Oktober 2018 semua program kerja selesai dijalankan dan waktunya pulang kedaerah masing. Sebuah pengabdian yang mengajarkan tentang banyak hal. Kearifan lokal masyarakat labengki, juga random culture peserta kegiatan menambah panyak pengalaman.  Masih ada banyak kegiatan serupa yang bisa teman-teman ikuti. Untuk youcan sendiri bisa ikuti infonya melalui ig @youcan.id dalam waktu dekat ada kegiatan empowering di raja ampat, Papua. Mari terus belajar, dan ambil setiap kesempatan yang ada. Jelajahi Indonesia, perluas wawasan.

Selengkapnya »

Mahasiswa Pendidikan Matematika Melaju ke Pekan Seni Mahasiswa Nasional XIV


Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Raden Intan Lampung atas nama Destria Rachmadina angkatan tahun 2016 melaju kebabak selanjutnya dalam acara PEKSIMINAS XIV (Pekan Seni Mahasiswa Nasional),  Sebelumnya Destria Racmadina telah mengikuti PEKSIMIDA (Pekan Seni Daerah) Provinsi Lampung dan menjadi pemenang Juara I dalam Lomba Baca Puisi Putri.  Acara PEKSIMINAS yang berlangsung pada 16-19 Oktober 2018 di Daerah Istimewa Yogyakarta ini dihadiri oleh para finalis dari Mahasiswa se-Indonesia.

Selengkapnya »

Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Raden Intan Juara Lomba Anugerah Inovasi Daerah Provinsi Lampung Tahun 2018


Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematik UIN Raden Intan Raih Juara Lomba Anugerah Inovasi Daerah Lampung 2018. Taza Nur Utami, yang merupakan alumni Program Studi Pendidikan Matematika (PSPM) UIN Raden Intan Lampung angkatan tahun 2014, berhasil menyabet juara dalam penyerahan hadiah Lomba Anugerah Inovasi Daerah Propinsi Lampung, bertempat di Hotel Emersia bandar lampung pada 16 Oktober 2018. Mahasiswi ini merupakan mahasiswi lulusan pertama angkatan 2014 dengan predikat Cumlaude. Hasil juara telah di kukuhkan dalam Surat Keputuasan Gubernur No : G/357/VI.06/HK/2018, Taza sapaan akrabnya berhasil meraih juara harapan satu dalam Lomba Anugerah Inovasi Daerah Propinsi Lampung Tahun  2018 untuk kategori peneliti. Penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Modul Matematika dengan Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mayhematics) pada Materi Segiempat dan Segitiga” berhasil menyingkirkan 150 pesera lainnya. Raihan juara merupakan proses yang sangat panjang, mulai dari seleksi proposal, kemudian disaring untuk diseleksi dalam seleksi visitasi produk, dan terakhir presentasi dihadapan juri. Taza mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang bisa mengharumkan almamater UIN Raden Intan Lampung, Khususnya PSPM. “Senang sekali, apalagi ini baru pertama, terus langsung dapet juara harapan satu” tutur Taza sembari tersenyum. Atas raihan tersebut, Taza berhak mendapatkan atas sertifikat, trophy, uang pembinaan Rp.3000.000, dan beasiswa penelitian sebesar Rp.30.0000.000-.  Disela-sela percakapannya, Kaprodi PSPM berpesan bahwa para mahasiswa/i harus berprestasi baik dal bidang akademik maupun nonakademik, tutur Dr. Nanang Supriadi, M.Sc. Capaian ini merupakan bagian dari pendukung IKU dan persiapan akreditasi.

Selengkapnya »

Mahasiswa P.Matematika UIN Raden Intan sumbang Medali Emas, Perak, dan Perunggu PKM PTKI Se-Sumatera


Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Raden Intan Lampung sumbang medali emas, perak, dan perunggu dalam ajang Program Kreatifitas Mahasiswa PTKI Se-Sumatera, 8-13 Oktober 2018 di Palembang. Medali emas dipersembahkan oleh Tri Anggoro dalam cabang KARATE KATA TUNGGAL PUTRA, medali perak dipersembahkan oleh ganda putra Thofan Aradika Putra dan Tri Anggoro dalam cabang KARATE KATA BEREGU PUTRA. Sementara medali perunggu dipersembahkan oleh Debi Pranata dalam Karya Inovasi Mahasiswa dengan judul “Pengembangan Aplikasi Edukasi SEJAJAR (Senang Belajar Aljabar) Game Android untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Aljabar. Capaian mahasiswa Pendidikan Matematika, semakin meneguhkan bahwa mahasiswa dapat bersaing dan berprestasi, baik akademis maupun nonakademis. Prestasi ini akan menjadi pemicu bagi civitas akademika untuk dapat mendukung mahasiswa agar dapat berprestasi.

Selengkapnya »

Pendidikan Matematika UIN Tukar Informasi dengan Mahasiswa Mesir


Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Raden Intan semakin terdepan, hal ini dibuktikannya dengan datangnya mahasiswa Mesir untuk berbagi informasi dan pengalamannya di kampus hijau ini. Aya Mostofa Gabr Sakr nama lengkapnya, adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran, Mesir.  Melalu sambutannya, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Chairul Anwar, M.Pd sangat mendukung acara ini, kedepan bahwa kegiatan ini harus dilanjutkan sebagaimana mendukung Prodi Matematika. Sebagaimana disampaikan bahwa, ini sebagai awal permulaan Prodi Matematika dan Fakultas akan mengadakan MoU dengan lembaga-lembaga di Thailand, Malaysia, and Singapura. Aya sapaan akrabnya, mengatakan bahwa bahasa inggris bukanlah bahasa ibu, sehingga kita semua disini harus belajar practice dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Selengkapnya »