Mahasiswa Pendidikan Matematika ikuti Youcan Social Expedition ke Sulawesi Tenggara

Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Raden Intan Debi Pranata ikuti kegiatan Youcan Social Ecpedition ke Sulawesi. Debi panggilan akrabnya, yang merupakan mahasiswa angkatan tahun 2014, aktif dalam kegiatan ya g berskala nasional.

Pungkasnya belajar tidak terbatas didalam kelas saja, belajar tidak sebatas di kampus/institusi kita berada saja, bahkan belajar juga tidak terbatas dari daerah tempat kita tinggal saja. Itu yang melatar belakangi saya mencoba memberanikan diri mendaftar pada program pengabdian masyarakat yang di selenggarakan oleh youth center to act for nation (Youcan) Indonesia. Ada dua pilihan lokasi pengabdian pada chapter ini, yakni pulau Labengki, sulawesi Tenggara, dan Sumbawa. Dan saya memilih yang pertama yaitu Labengki. 

Instagram akhir-akhir ini menjadi media sosial yang paling banyak digandrungi masyarakat khususnya anak muda. Dari media sosial inilah saya mendapatkan informasi tentang kegiatan empowering ini. Pendaftaran dibuka kurang lebih selama satu bulan. Dari juni sampai juli. Proses apply tidak cukup sulit. Pendaftar hanya di suguhkan formulir online yang harus diisi. Setelah mengisikan data diri, pendaftar juga harus membuat essay singkat tentang motivasi mengikuti kegiatan, project yang akan dijalankan dilokasi pengabdian sesuai dengan divisi yang diambil, dan track record baik yang sesuai dengan divisi pengabdian ataupun prestasi-prestasi yang pernah dicapai. Pengumuman biasanya paling lambat akan dilakukan paling lambat 1 minggu kerja setelah submit. 

 

Tiga hari setelah submit, tepat 1 juni 2018 saya mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) via email. Tidak hanya LoA saja, panitia juga mengirimkan lengkap informasi lanjutan dan proposal pencarian biaya program / donasi program.

 

Youcan Social Expedition (YSE) adalah salah satu kegiatan yang digagas oleh youth center to act for nation (YOUCAN) Indonesia. YOUCAN juga sering mengadakan kegiatan kepemudaan baik nasional maupun internasional dengan beragam jenis, ada yang self, partial, sampai fully funded. Dan program YSE yang baru saja saya ikuti adalah self funded. Tetapi walaupun self funded kita bisa mencari dana dari instansi ataupun sponsorship untuk membiayai program kita. Karena setiap institusi, juga perusahaan biasanya ada dana CSR untuk memfasilitasi putra putri terbaik negeri dalam rangka mengembangkan kapasitas hidupnya. Semakin cepat kita mendaftar maka semakin lama juga kita waktu kita untuk melakukan pencarian dana. Kalau saya kemarin punya waktu 3 bulan. Setelah menyebarkan proposal keberbagai perusahaan, dinas, dan kampus. Akhirnya ada dua instansi yang bersedia membiayai program saya. Yakni kampus UIN raden Intan Lampung dan Dinas Pariwisata provinsi Lampung. Dari kedua instansi tersebutlah saya bisa menjalankan program ini dengan baik. 

 

Pembayaran bisa dilakukan dengan dua tahap. Setelah biaya penuh dibayarkan, panitia mengirimkan invoice melalui email dan memasukkan kedalam whatsapp  grup peserta YSE. Kemudian peserta dikerucutkan lagi kedalam grup divisi yang sudah dipilihnya saat mendaftar. Saya memilih divisi pendidikan. Didalam grup tersebut kami berdiskusi mengenai program yang akan dilaksanakan selama pengabdian. 

 

15 Oktober 2018 seluruh peserta berkumpul dimasing-masing meeting poin, ada yang di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Dan saya memilih meeting poin di Jakarta karena jaraknya yang dekat dengan Lampung. 

 

Perjalanan Jakarta – Kendari ditempuh kurang lebih selama 3 jam melalu jalur udara (tidak termasuk transit). Kemarin kami transit di makasar kurang lebih selama 6 jam, dan kami manfaatkan untuk mengeksplore kota makasar, mencicipi coto makasar dan pisang ijo, merasakan sejuknya angin pantai losari sembari memandang masjid seribu kubah yang belum rampung dibangun, juga ke Fort Rotterdam sebuah bangunan tua yang menjadi pusat perjuangan rakyat makasar jaman Belanda. 

Setelah sampai dikendari, kami menuju pelabuhan menggunakan bus dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam. Perjalanan berikutnya ditempuh dengan kapal laut (lebih tepat disebut perahu karena ukurannya yang tidak terlalu besar), perjalanan kurang lebih memakan waktu 2,5 – 3 jam saat cuaca normal. 

 

Sebanyak 50 pemuda dari berbagai daerah, dari Sumatera sampai tanah Papua. Pemuda dari berbagai latar belakang,  ada mahasiswa baru, dokter, bidan, guru,dll. Keramahan anak-anak suku baju desa Labengki menyambut kami yang mereka sebut para tamu dengan penuh suka cita. Kami dibuat kagum juga dengan keindahan alam yang disuguhkan pulau yang sekarang menjadi pariwisata baru di daerah sulawesi tenggara ini. 

 

Divisi pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, selama 3 hari menjalankan program dengan penuh sukacita. Program yang dijalankan antaranya youth inspiration class, saung baca labengki, dokter kecil, bazar murah, beach clean up, penyuluhan marketing digital, dll. 

 

21 Oktober 2018 semua program kerja selesai dijalankan dan waktunya pulang kedaerah masing. Sebuah pengabdian yang mengajarkan tentang banyak hal. Kearifan lokal masyarakat labengki, juga random culture peserta kegiatan menambah panyak pengalaman. 

Masih ada banyak kegiatan serupa yang bisa teman-teman ikuti. Untuk youcan sendiri bisa ikuti infonya melalui ig @youcan.id dalam waktu dekat ada kegiatan empowering di raja ampat, Papua. Mari terus belajar, dan ambil setiap kesempatan yang ada. Jelajahi Indonesia, perluas wawasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *